Sindrom Penipu Dalam Diri


"Kita semua pernah mengidap imposter syndrome"


Saat pertama kali masuk SMA, banyak teman-teman hebat yang ada disekitarku. Kehebatannya terkadang tidak masuk diakal yaitu dengan memiliki kemampuan akademik dan non akademik yang gemilang secara bersamaan. hal tersebut membuat diri ini semakin semangat untuk mencari ilmu hingga menjadi ambisi. Namun disatu sisi, keberadaan mereka merupakan sebuah tekanan, karena muncul perasaan tidak pantas berada di antara mereka. pikiran tersebut berlarut larut hingga menjadi perasaan insecure. Ternyata gejala yang aku alami adalah  imposter syndrome.

imposter syndrome atau sindrom penipu merupakan pola psikologis di mana seseorang meragukan prestasinya sendiri dan merasa takut dia akan terungkap sebagai penipu. seseorang dengan sindrom penipu merasa bahwa dia mencapai kesuksesan hanya karena kebetulan atau keberuntungan semata. Bukan karena ketarampilan yang dia miliki. Tenang gaes. Jangan takut, semua orang pernah mengalami sindrom ini walaupun hanya sekali dalam hidup dan ternyarta teman temanku yang hebat  juga sering mengalaminya.

jika kita memiliki perasaan kalo kita gak pantas untuk mendapatkan suatu penghargaan dan takut jika seseorang mengetahuinya, itu namanya sindrom penipu. perasaan ini kerap muncul ketika kita meraih penghargaan yang menonjol. misalnya seperti saat mendapat nilai terbaik dan diterima di sekolah yang terbaik, bahkan ketika kita mendapat pujian, dari beberapa teori yang aku baca, belum ada penyebab pasti munculnya sindrom ini.

Namun beberapa pendapat mengatakan, bahwa sindrom ini muncul karena beberapa faktor, yaitu berkaitan dengan sifat perfeksionis seseorang yang gak ingin ada kesalahan yang terjadi terhadap stindakannya, atau masa kecil dengan orang sekitar yang membuat individu merasa tidak aman, serta "media sosial" juga bisa menjadi pemicu munculnya sindrom ini, karena banyaknya postingan yang menggambarkan kehidupan sempurna, sehingga secara gak sadar kita mulai membandingkan kehidupan kita dengan postingan tersebut.

Sebenarnya sindrom ini bisa melindungi kita dari kesombongan duniawi, sehingga kita terpacu untuk terus berusaha, berkerja keras, dan ingin memeberikan yang terbaik. Namun saat perasaan itu menjadi berlebih kita akan menjadi  ragu diri, takut gagal sehingga akhirnya menunda pekerjaan sampai batas deadline yang ditentukan atau bahkan takut mengumpul keberanian mencoba hal baru yang justru bisa menambah kepuasan hidup.

tips menghadapi sindrom ini, yaitu dengan mengubah pandangan kita bahwa "gak ada manusia yang sempurna", ketika kita merasa sangat bodoh sekalipun kita harus meyakini bahwa semua orang pernah merasakan hal itu. hanya saja tidak diperlihatkan :)

Jadi berhentilah membandingka hidupmu dengan orang lain, tetapi bandingkanlah dirimu dengan hidupmu yang dahulu.

"semua orang hebat pasti pernah merasa bahwa dirinya tidak sehebat pikiran orang lain"



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teks Anekdot : “4 Sehat 5 Soemporna”

INILAH ARENA PUTRI PETUNG

Ikhlasnya Lebaran 2k18